Senin, 25 Agustus 2008

Khotbah 26 Agustus 2008

Morning All ....

Mo share khotbah minggu ini , setelah 3 minggu berturut turut gak ke gereja, kadang emang gak sempat, kadang emang gak bisa bangun abis bergadang semaleman , untuk khotbahnya diambil dari Yes 52: 13-15 , 53: 1-12 , intinya bagaimana kita harus bersikap apabila kita berada dalam situasi direndahkan orang lain, seperti dalam kisah Yesaya tersebut, Yesus yang Anak Raja diutus turun ke dunia dalam rupa yang tidak tampan, semarak pun tidak ada, jadi bila kita melihatNya tidak ada rasa dari kita untuk menginginkanNya, tapi bagaimana sikap Yesus ketika direndahkan ?, Yesus benar benar dapat meresponnya dengan sikap yang benar, bagaimana dengan kita, sering kita akan marah kalau di kritik atau di rendahkan orang , tapi kita malah senang kalau di puji atau ditinggikan orang, sebagai contoh, ada seorang nenek, ketika itu sedang berdandan, ada cucu ke 1 lewat, cucu ke 1 bilang "Sudahlah nek, mau sampai didandanin bagaimanapun, nenek tetep aja jelek, lagian kan nenek udah tua, akhirnya nenek itu marah ama cucu ke 1, setelah cucu itu pergi, lewatlah cucu ke 2, cucu ke 2 ini melihat nenek yang lagi berdandan juga, lalu bilang begini "Nek, nenek gak perlu dandan juga sudah cakep kok, emang dari muda juga nenek sudah cakep, itu buktinya anaknya juga cakep kan ( maksudnya mamanya anak ini , kalau seandainya nenek ini punya sebatang coklat, kira kira cucu yang mana ya yang bakal dapet coklatnya ?, jadi memang intinya kita sebagai manusia memang susah mengontrol emosi kita kalo kita direndahkan, tapi sebenarnya apapun itu kalau kita sudah mengerjakan semuanya di dalam Tuhan, dan pada suatu waktu kita di rendahkan orang, percayalah bahwa Tuhan itu ijinkan itu terjadi, seperti sharing pendeta Pramono waktu kemarin, dia diundang untuk mengisi acara suatu retreat, tempatnya juga jauh, setelah sampai di tempat tujuan, pendeta ini tanya, dia disuru isi acara apa, setelah dijawab, ternyata jawabannya membuat pendeta ini kaget, ternyata dia hanya disuruh mengisi acara saat teduh pagi, pendeta ini sempat kecewa, setelah dia lihat daftar acaranya, ternyata untuk mengisi session retreatnya adalah orang orang terkenal semua, pendeta Pramono berpikir, mungkin tadinya yang diundang orang orang terkenal ini, cuman berhubung tidak bisa kasi kepastian, akhirnya diundang pendeta Pramono ini, setelah pendeta pramono sampai ditujuan, ternyata pendeta yang diundang sebelumnya kasi konfirmasi bahwa dia bisa datang, sedangkan untuk membatalkan pendeta Pramono mungkin tidak enak, karena itu pendeta Pramono di suruh mengisi acara saat teduh saja, sempat marah pendeta pramono waktu itu, tapi dia ditegur ama Tuhan, tegurannya intinya seperti ini, Pramono, kenapa kamu kecewa, apakah kamu sudah sehebat itukah, sampai tidak layak lagi untuk mengisi acara saat teduh, akhirnya pendeta Pramono nangis dan bertobat, dan pagi itu bener bener pendeta Pramono bisa mempersiapkan firman dengan baik, dan ternyata yang luar biasa, hadirat Tuhan bener bener terasa walaupun cuman saat teduh, malah yang rencananya dari jam 5 - 6 pagi, akhirnya mundur sampai jam 7:20, dan setelah itu, dia dibilangin ama koordiantor acaranya, bahwa untuk session selanjutnya pendetanya tidak bisa datang, karena itu pendeta Pramono disuruh untuk mengisi lagi session selanjutnya , LUAR BIASA TUHAN , yang gua dapet dari cerita ini : memang Tuhan ijinin itu terjadi untuk apa, bisa untuk mengingatkan kita akan posisi kita, bisa untuk mengajar kita akan kesombongan kita, orang yang meninggikan dirinya sendiri pasti akan jatuh, sedangkan orang yang direndahkan, Tuhan pasti akan meninggikannya AMIN..... teman teman , nah khotbah kemarin ditutup dengan ilustrasinya yang bagus menurut gua hehe , gini ceritanya, ada seorang anak bernama tolil, nah, anak ini suka sekali bermain di depan tempat potong rambut, nah suatu hari ketika ada seoarang pelanggan (P) sedang dipotong rambutnya ama tukang potong rambutnya (TPR), TPR ini mengajak omong pelanggannya :

TPR : Bapak tau gak anak kecil yang di depan situ.
P : Kenapa ?
TPR : itu anak namanya tolil, tapi oarngnya tolol,
P : lho, kenapa tololnya ?
TPR : ini ya, bapak lihat deh, saya panggil orangnya sebentar
TPR : Tolil.... , sini deh.
Tolil : Iya pak, bapak panggil saya ya.
TPR : Iya, kemari sebentar tolil.
Tolil : Kenapa pak ?
TPR : mau main gak ?
Tolil : Mau pak.
TPR : Ini di tangan kanan bapak ada uang 500, di kiri ada uang 1000, tolil boleh ambil uang
yang tolil pilih.
Tolil : Hm... ( sambil mikir ), tolil ambil yang di kanan aja pak, yang 500
TPR : Haha, ya udah, sana maen lagi ama temen temen di depan.
TPR : Tu liat kan pak, dari kemaren selalu pilih yang kecil, saya pernah naikin nilai, jadi antara
1.000 ama 100.000, tapi tetep aja di pilihnya yang 1000, emang tolol kan pak haha.

setelah selesai potong rambut, sewaktu pelanggan itu hendak pulang, karena penasaran, dia menghampiri tolil dan bertanya :

P : Tolil, kamu kenapa selalu pilih yang kecil, apa kamu tidak tahu kalo nilai 500 ama 1000
itu banyakan 1000
Tolil : tolil tau sih pak, cuman.........
tolil cuman pengen permainan ini tidak berakhir
bapak tau gak, kalo saya pilih yang besar, pasti saya gak akan dipanggil lagi, makanya
saya selalu pilih yang kecil, terus saya juga sering main di depan tempat potong rambut
kalau saya liat ada pelanggan masuk ke situ, karena saya tau, gak lama lagi saya pasti
dipanggil ama TPR nya
dan bapak tau lagi gak, gara gara permainan tidak pernah berakhir, saat ini saya sudah
mengumpulkan uang 2 juta dari TPR ..... ( Gubrak dah )

nah, jadi tolil yang awal di rendahkan TPR tidak selamanya buruk kan , jadi sekarang yang tolol itu sapa ya antara tolil ama TPR hehe...., so kadang kalo kita direndahkan orang, cobalah bersikap dengan merespon dengan benar, seperti Yesus yang merespon dengan benar sewaktu direndahkan dan di hina orang , gitu aja sharing untuk hari ini, GBU guys, always keep doing the good things in God......

2 komentar:

Joko Nurjadi mengatakan...

dapat pencerahan dari andre nih... mau dong jadi tolil ndre :">

Hannie mengatakan...

cerita Tolilnya menarik. gmn kabar bryan ko? mau lagi donk photo2nya.
ada Pe Er nich:
http://hanniehendra.blogspot.com/2008/09/pekerjaan-rumah.html